Jumat, 28 Juni 2013
Senin, 25 Maret 2013
Home Industri
WAYANG DARI BAHAN LIMBAH
Tidak banyak yang tahu apa yang di kerjakan kakek kelahiran 1936
ini, Pak Matropi biasa tetangga memanggilnya yang sekarang tinggal di
madyopuro malang ini.
tetagga biasa akrap memanggil kakek kelahiran lumajang ini dengan
sebutan pak mat wayang, mungkin karena hari-hari kakek dengan 4 cucu ini
dihabiskan di ruang kerja yang hanya berukuran 2×3 m yang sekaligus
tempat beliau menerima tamu-tamunya. dengan selalu tekun dengan alat
ukirnya untuk membuat wayang.
tetangga hanya tahu itu saja pekerjaan kakek yag telah mulai ikut
ndalang dari tahun 86 ini. pak Matropi yang memang masih mempunyai
darah biru dari dalang Mbah Sawi dalang Pasirian Lumajang yang tenar di
lumajang pada tahun-tahun 70an…
sekarang kebanyakan kegiatan pak matropi di rumahnya yang sederhana
ini, beliau dengan tangannya yang masih kekar selalu membuat wayang.
wayang yang kebanyakan pesanan para dalang yang tergabung dalam
paguyupan dalang Selekta Batu Malang. tapi tidak jarang juga menerima
pesanan dari luar kota. dan melayani pembuatan suvenir wayang.
dalam seminggu beliau bisa menghasilkan 4 wayang itu sudah sekalian
werno (warna).beliau juga bisa danlihai membut wayang jawa timuran dan
jawa tengahan. ada yang tidak biasa dengan bahan yang di pakai pak
matropi dalam menghasilkan bermacam-macam wayang, bahannya yang dibuat
adalah bahan limbah dari sak (bungkus) semen yang telah diolah
menyerupai kulit. “ini bukan kulit tapi dari sak semen yang telah diolah
menyerupai kulit” kata beliau ketika ditanya bahan pembuatan wayang…
tapi siapa sangaka bahwa beliau masih eksis didunia dalang sampai
sekarang, tetapi beliau hanya khusus dalang untuk acara ruatan saja.
beliau juga sekarang membina dalang cilik yang baru beliau rintis 2
tahun lalu yang mempunyai 5 siswa dalang cilik dari umur 10 sampai 12
tahun. sekolah ini beliau dirikan bersanma temannya yaitu Pak bernandes
yang bertempat dirumah temanya itu, di bilangan Ampeldento Pakis,
Malang.
setiap siswa dalang cilik beliau latih dan diharapkan menguasai 50
karakter wayang per anak. yang dalam 1 kotak wayang berjumlah 275 wayang
ini. beliau berharap generasi sekarang tidak melupakan wayang, jadi
meskipun dibayar sekadarnya beliau dengan tekun melatih para dalang
cilik ini.dan dengan setia mengantar kalau ada lomba-lomba dalang cilik
yang biasa di adakan di tempat rekreasi Selekta Malang. mudah-mudahan
apa yang dikerjakan oleh beliau dapat di apresiasi oleh pemerintahan
malang. amin














